PENDIDIKAN KARAKTER

dinar

KEWIRAUSAHAAN

Menjadi pengusaha di kalangan remaja saat ini perlu digalakkan. Pencangan ekonomi kreatif  oleh Kementrian Perdagangan sejak tahun 1997 : dengan cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini dengan tidak mengeksploitasi alam tapi mengolah apa yang ada/ meningkatkan barang yang tidak berguna menjadi bernilai guna.

AKHIR YANG MENYENANGKAN

Lompatan Sang Juara FEKSI 2010

Amat jarang saya menggunakan kata sempurna untuk menggambarkan sesuatu pencapaian. Tapi, kali ini, mengikuti perjalanan FEKSI 2010 sejak babak penyisihan hingga berakhir dalam grand final 22 Desember lalu, saya harus mengatakan “sempurna”. Sengaja saya masih berikan tanda kutip, sebagai bentuk mawas diri untuk tidak jumawa, sekaligus menyisakan ruang berinovasi pada tahun-tahun berikutnya.

Empat puluh finalis FEKSI 2010 disertai 20 guru pembimbing dari 10 kota sejak 22 – 24 Desember 2010 berada di Jakarta mengikuti seluruh rangkaian grand final. Malam puncak grand final yang berlangsung di Auditorium Kementerian Perdagangan, Rabu (22/12), menjadi kenangan yang tiada terlupakan. Tiga finalis grand final –tim debat SMAN 15 Palembang, SMKN 8 Jakarta, dan SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung– yang sebelumnya lolos dari laga penyisihan siang dan sore harinya di Grha Tirtadi, Jalan Raden Saleh, Jakarta, malam itu (22/12) tampil kembali di depan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Tak cuma Mari yang ada di ruangan. Belasan pejabat eselon I hingga III di  lingkungan Kemendag, turut menyaksikan malam puncak Grand Final FEKSI 2010.  Mari Pangestu pun mengawali grand final debat dengan melontarkan pertanyaan tiga faktor yang menghambat dan satu faktor pendukung berkembangnya ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan mudahnya, pertanyaan itu direspons ketiga tim debat tersebut sangat meyakinkan. Dua pertanyan berikutnya dilontarkan oleh Sekjen Kemendag Ardiansyah Parman dan Wakil Menteri Perdagangan.

Singkat cerita, tim debat SMAN 15 Palembang akhirnya mampu merebut juara nasional debat FEKSI 2010 dan berhak memboyong trophy bergilir Menteri Perdagangan. Sebagai runner up dan pemenang ketiga adalah tim debat SMAT Krida Nusantara Bandung dan SMKN 8 Jakarta. Melengkapi 10 besar grand final lomba debat, berada di peringkat 4 – 10 adalah tim debat SMAN 3 Palopo, SMAN 1 Ungaran, SMAN 6 Pekanbaru, SMAN 5 Surabaya, SMAN 4 Denpasar, SMAN 1 Banjarbaru, dan SMAN 8 Jogjakarta.

Pada kategori lomba artikel, setelah melalui penyisihan grand final sore harinya dalam bentuk presentasi di tempat yang sama, juara nasional direbut oleh Nur Khansa Ranawati (SMAN 2 Bandung). Sementara Maharani (SMAN 5 Semarang) dan Amanda Wijayanti (SMAN 1 Jogjakarta) merebut gelar runner up dan pemenang ketiga. Khansa juga berhak membawa trophy bergilir Menteri Perdagangan sebagai juara artikel FEKSI nasional.

Berada di peringkat 4 – 10 untuk kategori artikel adalah Iffah Atqa (SMA Plus 17 Negeri Palembang), Muhammad Reysa (SMAN 2 Makassar), Ramadhan Feisal (SMAN 1 Banjarbaru), Anggi Martha Paradila Rusadi (SMKN 3 Denpasar), Dian Theresia Purba (SMAN 2 Pekanbaru), Theresia Felisia Katherina (SMAN 2 Jakarta), dan Lucyana Erlita Purnama Putri (SMKN 7 Surabaya).

“Kesempurnaan” grand final FEKSI 2010 makin terasa, lantaran penampilan gemilang acapela Gradasi yang membawakan dua nomer pembuka sekaligus berinteraksi dengan audiens, serta persembahan jingle FEKSI oleh Dhia Fairus dari SMAN 1 Sidoarjo, Jawa Timur. Ketika menyampaikan sambutannya, Mari beberapa kali berbicara di luar teks yang sudah dipersiapkan. Ia rupanya sangat terkesan oleh penampilan Fairus yang secara spontan menyerahkan compact disk (CD) rekaman jingle FEKSI yang ia nyanyikan. Sejumlah kalimat sambutannya, mengutip lirik jingle FEKSI.

Apa yang disampaikan Fairus sendiri kepada Mari Pangestu? “Bu Menteri, inilah CD jingle FEKSI yang saya buat sendiri bersama teman-teman Virtuoso, grup band sekolah kami. Mudah-mudahan jingle ini bisa digunakan menjadi jingle resmi FEKSI 2011, dan kalau itu terjadi, mohon kiranya Bu Menteri berkenan memfasilitasi untuk mengurus hak ciptanya…!”

Duuuuhh…!!! Sebuah permintaan yang menohok. Kontan, Mari juga merespons spontan. “Tentu…tentu…  FEKSI masih berlangsung lagi tahun depan kan,” ucapnya sembari menengok ke Sekjen Kemendag dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Subagyo. Serentak seluruh audiens pun menjawab, “Massiiiiiiiiihhh…!”

Keterpesonaan Mari juga terarah pada penampilan tiga finalis debat serta seluruh finalis FEKSI 2010. Buktinya? Usai memberikan wejangan kepada para finalis, ia pamit sebentar untuk mengikuti rapat di ruangannya di lantai 5, tapi berjanji akan turun kembali untuk berfoto bersama seluruh finalis FEKSI 2010.

Janji itu benar-benar ia tepati. Ia pun berfoto dengan para finalis. Semoga janji Mari Pangestu juga terealisir pada FEKSI 2011 dan tahun-tahun berikutnya. Terima kasih bu Menteri, terima kasih pak Sekjen, terima kasih pak Dirjen, terima kasih para finalis, terima kasih para guru pembimbing. Sampai jumpa pada FEKSI 2011. Salam kreatif selalu…!!! (asmono wikan: Direktur Eksekutif SPS Pusat)

Artikel Ketenagakerjaan dan Pembangunan

Pelajaran                       :  Ekonomi   

Kelas / Semester           : XI / 1

Materi Pokok                 :

Kesempatan Kerja, Angkatan Kerja, Tenaga Kerja dan Pengangguran

Standar Kompetensi      :

Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi

Kompetensi Dasar         :

1.   Mengklasifikasi ketenagakerjaan

2.   Mendeskripsikan Tujuan Pembangunan ekonomi

3.   Mendeskripsikan proses pertumbuhan ekonomi

4.   Mendeskripsikan pengangguran beserta dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional

 KETENAGAKERJAAN

 A.    Pengertian kesempatan kerja.

Dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi: “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Hal ini dikandung maksud bahwa setiap warga Negara berhak dan bebas menentukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Namun demikian tidaklah semudah seperti apa yang diinginkan, bahwa setiap warga Negara pasti akan memperoleh pekerjaan seperti yang diinginkan. Mendapat kesempatan untuk bekerja (demand for labour) yang diartikan lowongan pekerjaan merupakan dambaan bagi setiap orang yang hendak bekerja, karena orang yang bekerja berarti mempunyai penghasilan.

Kesempatan Kerja (employment) adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.

Pemerintah selalu berupaya untuk memperluas kesempatan kerja atau lowongan pekerjaan. Perluasan kesempatan kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:

  1. pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya (labour intensive) yang dapat menyerap relativ banyak tenaga kerja dalam proses produksi
  2. berbagai proyek pekerjaan umum seperti pembangunan saluran air, bendungan dan jembatan.

 

B.   Klasifikasi Tenaga Kerja dan penganggur

Di Indonesia penduduk dibagi atas dua golongan, yaitu golongan produktif (usia kerja) dan nonproduktif (di luar usia kerja). Golongan produktif adalah penduduk usia kerja yaitu berumur 10 – 64 tahun, sedangkan non produktif adalah penduduk di luar usia kerja  yang berumur 0 – 10 th dan diatas usia kerja / 64 tahun.

  • Angkatan kerja adalah jumlah keseluruhan pekerja yang tersedia untuk lapangan pekerjaan dalam sebuah Negara. Angkatan kerja tersebut terdiri dari orang yang bekerja sebagai pegawai , orang yang bekerja untuk diri sendiri dan orang-orang yang pada saat yang sama tidak memiliki pekerjaan. Atau  Angkatan kerja juga dapat disebut sebagai mereka yang aktif ikut serta menyumbang tenaganya dalam kegiatan produksi maupun mereka yang sedang mencari pekerjaan atau menganggur yang sewaktu-waktu siap untuk bekerja.
  • Golongan bukan angkatan kerja adalah mereka  yang bersekolah, yang mengurus rumah tangga, atau penerima pendapatan yang tidak tetap.
  • Bekerja adalah orang yang aktif dalam kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa. Angkatan kerja yang bekerja digolongkan menjadi yang bekerja penuh dan yang tidak bekerja penuh.
  • Tenaga Kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja yang mencakup orang yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga.
  • Penggangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu.
  • Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
  • Open Unemployment (Pengangguran Terbuka) adalah pengangguran yang benar-benar tidak / belum bekerja. Hal ini bisa saja disebabkan karena kesempatan kerja yang sangat sedikit atau juga karena malas untuk bekerja.
  • Under Unemployment (setengah menganggur) adalah pekerja yang tidak menggunakan tenaganya untuk bekerja secara penuh. Bila diukur jumlah jam kerjanya, umumnya under unemployment mempunyai jam kerja di bawah 35 jam per minggu.
  • Disguissed Unemployment (pengangguran terselubung) adalah pekerja yang menurut peraturan harus bekerja secara penuh, tetapi dalam prakteknya  lebih banyak menganggur karena memang tidak ada pekerjaan.
  • Employed (bekerja) adalah pekerja yang bekerja di bidang manapun dengan diberi bayaran.
                                                                                                          PEMBANGUNAN EKONOMI

 A.   Pengertian Pembangunan Ekonomi

Pengertian pembangunan pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakatIndonesiaseluruhnya, dengan pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedoman pembangunan nasional.

Sedangkan pembangunan ekonomi berarti menambah produksi barang dan jasa. Makin banyak dan makin tinggi kualitas produksi barang dan jasa makin banyak kebutuhan yang terpenuhi  dan makin tinggi tingkat hidup. Bila kebutuhan seseorang makin banyak dapat dipenuhi berarti tingkat hidupnya makin tinggi, dan bila semua orang dalam masyarakat makin tinggi tingkat hidupnya maka tingkat hidup masyarakat makin tinggi pula.

Menurut Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, pembangunan ekonomi ialah usaha memperbesar pendapatan perkapita dan menaikkan produktifitas perkapita dengan jalan menambah peralatan modal dan keahlian.

Sedangkan menurut Simon Kuznets, berdasarkan pengamatannya di Negara-negara maju, ia menyimpulkan bahwa setiap proses pembangunan ekonomi akan terdapat tiga tanda, yaitu

  1. Produksi, baik jumlah maupun jenisnya terus-menerus bertambah
  2. Teknologi yang terus menerus berkembang
  3. Agar perkembangan ekonomi itu menjadi unsur yang tidak lepas dari pertumbuhan teknologi, dibutuhkan penyesuaian kelembagaan ideology dan sikap hidup.

Dari definisi tersebut disebutkan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan dalam pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan menghitung adanya pendapatan penduduk disertai adanya perubahan fundamental dalam struktur ekonomi Negara ybs. Dari pengertian tersebut terkandung 4 unsur penting pembangunan ekonomi:

  1. Pembangunan ekonomi mengandung suatu proses perubahan yang terus-menerus.
  2. Pembangunan ekonomi mengakibatkan perubahan sosial.
  3. Pembangunan ekonomi berupaya meningkatkan GNP per kapita.
  4. Pembangunan ekonomi berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.

B. Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

  1. Pendapatan Nasional
  2. Pendapatan  per Kapita
  3. Distribusi Pendapatan
  4. Peranan Sector Industri dan Jasa
  5. Kesempatan Kerja
  6. Stabilitas Ekonomi
  7. Neraca Pembayaran Luar Negeri

C.  Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang dan Negara Maju

      1. Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang

        a. Masalah Pembangunan di Negara Sedang Berkembang (NSB)

Dalam melaksanakan pembangunan, Negara sedang berkembang dihadapkan kepada berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1)    Kurangnya modal dan rendahnya kualitas penduduk

2)    Kepincangan dalam tingkat pertumbuhan antara berbagai sector ekonomi

3)    Kepincangan dalam distribusi pendapatan

4)    Kelemahan kelembagaan masyarakat, sifat dan kebiasaan hidup

b. Ciri-ciri Pola Pembangunan Negara Sedang Berkembang

Istilah Negara sedang berkemnag (developing countries) pada dasarnya timbul sebagai konsekuensi penggolongan Negara berdasarkan tingkat kesejahteraan. Negara sedang berkembang juga merupakan sebutan untuk Negara yang ekonominya masih terbelakang. Istilah lain yang mengandung arti yang sama adalah backward nation, under developed country, Negara dunia ketiga, dan Negara selatan-selatan. Menurut G.M. Meller dan R.E. Baldwin pada umumnya negarasedang berkembang memiliki cirri-ciri sebagai produsen barang-barang primer, mempunyai masalah tekanan penduduk yang serius, sumber alam belum banyak diolah, penduduk yang masih terbelakang, kekurangan modal dan berorientasi pada perdagangan luar negeri.

Karakteristik umum Negara sedang berkembang menurut Todarro yang sekaligus sebagai factor pendorong untuk pembangunan ekonomi adalah tingkat kehidupan yang rendah, tingkat produktifitas yang rendah, jumlah penduduk yang banyak, tingginya tingkat perkembangan pengangguran, ketergantungan produksi pertanian, dan ekspor produk primer serta dominasi, dependensi terhadap hubungan internasional.

c. Faktor penghambat pembangunan ekonomi di Negara sedang  berkembang adalah

v  adat-istiadat yang kaku yang tidak menerima pembaharuan,

v  sikap masyarakat yang statis,

v  konflik social,

v  rendahnya pendidikan,

v  keahlian dan penguasaan teknologi yang rendah,

v  bencana alam,

v  kurangnya modal.

2.  Pembangunan Ekonomi Negara Maju

Negara maju adalah Negara industri yang pendapatan perkapitanya tinggi (tingkat kemakmuran tinggi). Pembangunan ekonomi di Negara maju dapat diartikan usaha untuk mempertahankan tingkat kemakmuran yang telah dicapai.

Negara maju memiliki cirri-ciri tingkat kehidupan tinggi, sumberdaya manusia yang berkualitas tinggi, melaksanakan industri padat modal, melaksanakan produksi berteknologi tinggi, berstruktur ekonomi industri, berorientasi pada perdagangan internasional, mengusahakan perluasan pasar, produsen barang-barang sekunder dan tersier.

Karakteristik umum Negara maju sebagai factor pendorong untuk pembangunan ekonomi, yaitu memiliki modal yang besar, tingkat investasi tinggi, tingkat produktivitas tinggi sebagian besar penduduknya bekerja di sector produksi sekunder (industri) dan sector produksi tersier (produksi jasa), menguasai teknologi tinggi, kegiatan produksinya padat modal, banyak memiliki tenaga ahli, serta mobilitas penduduknya tinggi.

Secara garis besar, pola pembangunan di Negara maju mencakup dua hal, yaitu pola pembangunan industri padat modal dan berteknologi tinggi, serta pola perdagangan dan perluasan pasar.

 3.   Sumber Pembiayaan Pembangunan

            Pembentukan modal merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi. Menurut Sukirno dan Wiratmo, sumber dana untuk pembangunan dibedakan menjadi dua sumber, yaitu sumber dalam negeri dan sumber luar negeri. Sumber dari dalam negeri adalah sbb:

  1. Tabungan sukarela masyarakat, adalah bagian dari pendapatan yang diterima masyarakat yang dengan sukarela tidak digunakan untuk konsumsi.
  2. Tabungan pemerintah, adalah keseluruhan pendapatan pemerintah dikurangi dengan pengeluaran rutin.
  3. Tabungan paksa, didasari oleh anggaran yang defisit, pemerintah melakukan pinjaman ke masyarakat, badan-badan keuangan di luar bank komersial. Hal ini berakibat naiknya inflasi.
  4. Hasil dari perdagangan luar negeri, akan diperoleh bila penerimaan lebih besar dari pengeluaran, artinya jumlah ekspor harus lebih besar dibanding jumlah impor.

 4.   Sumber Pembiayaan Luar Negeri adalah sbb:

  1. Bantuan luar negeri, adalah aliran modal dari luar negeri berupa bantuan dari badan-badan internasional dan pemerintah negara lain. Bantuan luar negeri berfungsi untuk mengatasi masalah kekurangan tabungan dan mengatasi masalah mata uang asing.
  2. Pinjaman dan penanaman modal, berdasarkan sifatnya, modal asing atau swasta dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1)    Penanaman modal langsung (direct foreign investment), dilakukan dengan mendirikan perusahaan. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja dan dapat memberikan motivasi kepada pengusaha-pengusaha domestic.

2)    Modal portofolio (portofolio investment), adalah pembelian obligasi atau saham-saham perusahaan domestic oleh investor asing. Penanaman modal seperti ini hanya terbatas pada penyadiaan modal dan tidak menyediakan sumber daya lain seperti bantuan teknik, tenaga usahawan dan lain-lain.

3)    Pinjaman ekspor (export credits), biasanya mengalir dari pihak swasta. Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka panjang, yaitu membeli alat-alat/ peralatan modal dalam bentuk kredit yang harus dibayar dalam jangka waktu maksimumlimatahun. Pinjaman modal asing ini paling mahal karena bunganya relative tinggi.

D.  Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pelaksanaan pembangunan ada kalanya berdampak negatif  bagi lingkungan. Hal ini disebabkan oleh limbah pabrik yang mencemari lingkungan, terjadinya eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, penggunaan lahan pertanian yang terus-menerus dan terjadinya penebangan hutan yang tidak terkendali. Hal ini akan menjadi beban sosial yang pada gilirannya akan menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Untuk menyelamatkan lingkungan hidup, pembangunan yang dilaksanakan harus memperhatikan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan upaya pembangunan yang bertumpu pada tiga pilar, yaitu sumber alam, kualitas lingkungan, dan kependudukan.

Dalam konteks global, World Wide Fund for Nature (WWF) bekerja sama dengan International Union For the Corservation of Nature (UICN) dan United Nation Environmental Programe (UNEP) mengemukakan prinsip-prinsip untuk mewujudkan pelestarian lingkungan

E. Pembangunan Ekonomi di Indonesia

Berdasarkan kondisi umum dan arah kebijakan dalam GBHN 1999-2004 terdapat lima permasalahan pokok, yaitu sebagai berikut:

  1. Merebaknya konflik social dan munculnya gejala disintegrasi bangsa.
  2. Lemahnya penegakan hukum dan hak asasi manusia
  3. Lambatnya pemulihan ekonomi
  4. Rendahnya kesejahteraan masyarakat, meningkatnya penyakit social dan lemahnya ketahanan budaya nasional.
    1. Kurang berkembangnya kapasitas pembangunan daerah dan masyarakat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah menetapkan prioritas-prioritas pembangunan nasional.

Prioritas pembangunan dapat diidentifikasi dalam empat hal sbb:

  1. Penanggulangan Kemiskinan
  2. Pengembangan Sistem Ekonomi Kerakyatan
  3. Pembangunan Stabilitas Ekonomi Nasional.
  4. Pelestarian Lingkungan

PROPENAS merumuskan lima prioritas pembangunan nasional, yaitu sbb:

  1. Membangun system politik yang demokratis serta mempertahankan persatuan dan kesatuan. Prioritas ini dilakukan melalui pembanguinan bidang pertahanan dan keamanan
  2. Mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang baik, prioritas ini dilakukan melalui pembangunan di bidang hokum dan penyelenggaraan Negara bidang politik.
  3. Mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat landasan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan yang berdasarkan system ekonomi kerakyatan, prioritas ini dilakukan melalui pembangunan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup.
  4. Membangun kesejahteraan rakyat, meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan ketahanan budaya, prioritas pembangunan di bidang ini dilaksanakan melalui pembangunan bidang agama, bidang pendidikan serta bidang social budaya.
  5. Meningkatkan pembangunan daerah.

 

PRESENTASI II

Silahkan unduh materi Mapel Ekonomi kelas XI IPS Semester 2 :

Presentasi I

Silahkan unduh materi mapel Ekonomi Kelas XI IPS Semester I :

Materi Ketenagakerjaan

Materi Kebijakan Fiskal

Materi APBD-APBN

Materi Saham dan Mekanisme Transaksi